BAB I
TINJAUAN TEORITIS
1.1 Konsep Dasar
1.1.1 Pengertian
Gastritis adalah : Suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat
Akut, kronik, local yang dapat mengganggu gaster
(soeparman)
Gasritis adalah : Proses Inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa Lambung (hirlan 1993).
Gastritis adalah : inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999).
1.1.2 Anatomi dan Fisiologi
Gaster merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigasterium. Bagian atas gaster terdiri dari fundus yang berhubungan dengan esofhagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diafragma didepan pancreas dan limpa, menempel disebelah kiri fundus.
1.1.2.1 Bagian gaster terdiri dari :
1. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri ostium kardium dan biasanya penuh berisi gas.
2. Korpus ventrikulli, setinggi ostium kardium , suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.
3. Antrum pylorus, bagian lambung yang berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pylorus.
4. Kurvatura minor, terdapat disebelah kanan lambung, terbentang dari osteum kardiak sampai ke pylorus.
5. Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor, terbentang dari sisi kiri osteum kardiak melalui fundus ventrikulli menuju kekanan sampai ke pylorus inferior. Ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.
6. Osteum kardiak, merupakan tempat esophagus diamana bagian abdomen masuk keg aster. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik .
1.1.2.2 Susunan lapisan dari dalam ke luar, terdiri dari :
1. Lapisan selaput lendir, apabila gaster dikosongkan, lapisan ini akan berlipat – lipat yang disebut rugae.
2. Lapisan otot melingkar ( muskulus aurikularis )
3. Lapisan otot miring ( muskulus obligus )
4. Lapisan otot panjang ( muskulus longitudinale )
5. Lapisan jaringan ikat / serosa ( peritoneum ).
Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. Bila melihat makanan atau mencium bau makanan, maka sekresi lambung akan terangsang .
Rasa makanan merangsang sekresi lambung karena kerja syaraf menimbulkan rangsangan kimiawi yang menyebabkan dinding gaster melepaskan hormon yang disebut sekresi gatah lambung. Getah lambung dihalangi oleh sistem syaraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu gangguan emosi seperti marah dan rasa takut.
1.1.2.1 Bagian gaster terdiri dari :
1. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri ostium kardium dan biasanya penuh berisi gas.
2. Korpus ventrikulli, setinggi ostium kardium , suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.
3. Antrum pylorus, bagian lambung yang berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pylorus.
4. Kurvatura minor, terdapat disebelah kanan lambung, terbentang dari osteum kardiak sampai ke pylorus.
5. Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor, terbentang dari sisi kiri osteum kardiak melalui fundus ventrikulli menuju kekanan sampai ke pylorus inferior. Ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.
6. Osteum kardiak, merupakan tempat esophagus diamana bagian abdomen masuk keg aster. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik .
1.1.2.2 Susunan lapisan dari dalam ke luar, terdiri dari :
1. Lapisan selaput lendir, apabila gaster dikosongkan, lapisan ini akan berlipat – lipat yang disebut rugae.
2. Lapisan otot melingkar ( muskulus aurikularis )
3. Lapisan otot miring ( muskulus obligus )
4. Lapisan otot panjang ( muskulus longitudinale )
5. Lapisan jaringan ikat / serosa ( peritoneum ).
Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. Bila melihat makanan atau mencium bau makanan, maka sekresi lambung akan terangsang .
Rasa makanan merangsang sekresi lambung karena kerja syaraf menimbulkan rangsangan kimiawi yang menyebabkan dinding gaster melepaskan hormon yang disebut sekresi gatah lambung. Getah lambung dihalangi oleh sistem syaraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu gangguan emosi seperti marah dan rasa takut.
1.1.2.3 Fungsi Gaster
1. Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung .
2. Getah cerna lambung yang dihasilkan :
a. Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino ( albumin dan pepton ).
b. Asam garam ( HCL ), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai antiseptik dan disenfektan serta membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
c. Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen ( kasenogen dan protein susu )
d. Lapisan lambung jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang merangsang sekresi getah lambung.(Syaifuddin, 2006).
2. Getah cerna lambung yang dihasilkan :
a. Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino ( albumin dan pepton ).
b. Asam garam ( HCL ), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai antiseptik dan disenfektan serta membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
c. Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen ( kasenogen dan protein susu )
d. Lapisan lambung jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang merangsang sekresi getah lambung.(Syaifuddin, 2006).
1.1.2.4 Klasifikasi Gasritis
-Gasritis Akut
Erosi dan perdarahan akibat faktor agresif atau gangguan sirkulasi akut mukosa
lambung yang bersifat jinak dan dapat sembuh sendiri atau penyakit yang
datang secara tiba-tiba dan langsung dapat direspon oleh sistem imun dalam
tubuh.
-Gasritis Kronik
Gastritis yang ditandai dengan atropi progresif epitel kelenjer disertai kehilangan sel parikal dan chief sel akibat produksi asam klorida pepsin dan faktor instrinsik menurun, dinding lambung menjadi tipis dan mukosa mempunyai permukaan yang rata (Tambunan,gani w 1994 ).
1.1.2.5 Komplikasi
§ Perdarahan saluran cerna bagian atas
§ Ulcus
§ Perporasi
§ Anemia karena gangguan absorbsi vitamin B12
1.1.3 Etiologi
Penyebab Gasritis secara umum adalah :
1.1.3.1 Obat-obatan
1.1.3.2 Alkohol
1.1.3.3 Gangguan sirkulasi mukosa lambung
1.1.3.4 Strees
1.1.3.5 Merokok
1.1.3.6 Infeksi bakteri helocogaster pylori yang merupakan organisme gram negative
1.1.4 Tanda dan Gejala
Penyebab gastritis adalah obat analgetik anti inflamasi terutama aspirin; bahan kimia, misalnya lisol; merokok; alkohol; stres fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat; refluk usus lambung (Inayah, 2004, hal : 58).
Gastritis juga dapat disebabkan oleh obat-obatan terutama aspirin dan obat anti inflamasi non steroid (AINS), juga dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti trauma, luka bakar dan sepsis (Mansjoer, Arif, 1999, hal : 492)
1.1.5 Patofisiologi
1.1.5.1Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang mengalami stres akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus) yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia.
Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna. Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi HCl (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah.
Vasodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel mukosa. Hilangnya sel mukosa akibat erosi memicu timbulnya perdarahan.
Perdarahan yang terjadi dapat mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah perdarahan.
1.1.5.2 Gastritis Kronis
Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel dan muncullah respon radang kronis pada gaster yaitu : destruksi kelenjar dan metaplasia.
Metaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel mukosa gaster, misalnya dengan sel desquamosa yang lebih kuat. Karena sel desquamosa lebih kuat maka elastisitasnya juga berkurang. Pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan.
1.1.6 WOC
GASRITIS
Obat-obatan alkohol gangguan sirkulasi stress erosi dengan bahan
Mukosa lambung regenerasi kerosif
Masuk kesaluran
Pencernaan melalui makanan
Yang terkontaminasi
Terjadi peningkatan asam lambung
Terjadi pengikisan dan nyeri
|
Bakteri mudah menempel
Pada lambung
Infeksi Terjadi peradangan / infeksi lambung
|
Peningkatan sekresi mukosa lambung
|
|
1.1.7 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang gastritis adalah :
1.1.7.1 Endoscopi dan Hispatologi
§ Gambaran endoscopi yang ditemui adalah eritema, eksudatif, flat erision, raised erosion, perdarahan, dan edema.
§ Gambaran hispatologi menggambarkan :
ü Perubahan morfologi misalnya outoimun ? respon adaptif mukosa lambung.
ü Perubahan degradasi epitel, hyperplasia foveolar, infiltrasi netrofil, hyperplasia sel endokrin, dan kerusakan sel parietal
1.1.7.2 Pemeriksaan laboratorium antaralain :
- Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL menurun pada klien dengan gastritis kronik.
- Kadar serum vitamin B12 : Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar vitamin B12 yang rendah merupakan anemia megalostatik.
- Kadar hemagiobi, hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin.
- Gastroscopy.
Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi area perdarahan dan mengambil jaringan untuk biopsi.
1.1.8 Penatalaksanaan
1.1.8.1 Penatalaksanaan perawatan
§ Bila terjadi pendarahan tindakan konservatif pembilasan air es
§ Diet lambung dengan porsi kecil tapi sering
§ Instruksikan pasien untuk menghindari alkohol.
§ Bila pasien mampu makan melalui mulut diet mengandung gizi dianjurkan
§ Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral
§ Bila perdarahan terjadi, lakukan penatalaksanaan untuk hemoragi salurangastromfestinal
§ Untuk menetralisir asam gunakan antasida umum.
1.1.8.2 Penatalaksanaan Medis
- Memberikan obat yang ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung
- Berikan antagonis reseptor H2 ( penghambat sekresi asam lambung )
- Memberikan sukralfat
1.2 Asuhan Keperawatan Teoritis
1.2.1 Pengkajian
1.2.1.1 Identitas Klien meliputi :
Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, dll.
1.2.1.2 Riwayat Kesehatan Klien
§ Riwayat kesehatan dahulu
Perlu dikaji adanya penyakit saluran pencernaan yang bersifat akut atau kronis dan adanya riwayat penyakit lain atau penyakit infeksi
§ Riwayat kesehatan sekarang.
Klien dengan gastritis biasanya mengeluh nyeri pada abdomen sebelah kiri mual dan muntah, klien kelihatan pucat , mata klien cekung dan turgor kulit jelek.
§ Riwayat kesehatan keluarga
Adanya anggota keluarga yang menderita gastritis dan penyakit infeksi lainnya.
1.2.1.5 Data dasar pengkajian klien
1. Aktifitas / istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan
Tanda : Takikardia
2. Sirkulasi
Gejala : Hipotensi atau hipertensi , takikardia, nadi prifer lemah
warna kulit pucat, sianosis, membrane mukosa berkeringat
3. Integritas ego
Gejala : Faktor strees akut atau kronis, perasaan tak berdaya.
Tanda : Tanda ansietas, mis: gelisah, pucat, berkeringat.
4. Eliminasi
Gejala : Perubahan pola defikasi
Tanda : Nyeri tekanan daerah epigastrium, bunyi usus meningkat atau
Tidak.
5. Makanan atau cairan
Gejala : Anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak toleran
terhadap makanan Contoh: makanan Pedas, penurunan berat
badan.
Tanda : muntah : warna
membrane mukosa kering, turgor kulit jelek.
6. Neuro sensori
Gejala : Sakit kepala, kelemahan
Status mental : tingkat kesadaran dapat terganggu.
7. Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri epigastrium
Pancetus : makanan, rokok, alkohol, strees.
Tanda : Wajah berkerut, berhati- hati pada daerah yang sakit.
8. Keamanan
Gejala : Alergi terhadap obat
Tanda : peningkatan suhu
9. Penyuluhan / pembelajaran
Penggunaan atau penyalahgunaan obat
(Marlin,Dongoes 2000)
1.2.2 Kemungkinan diagnosa yang muncul
1.2.2.1 Gangguan rasa nyaman: nyeri lambung berhubungan dengan peradangan pada mukosa lambung.
1.2.2.2 Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang.
1.2.2.3 Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya.
1.2.3 Rencana Tindakan
No | Diagnosa Keperawatan | Tujuan/ Kriteria Hasil | Intervensi | Rasional |
1. | Gangguan rasa nyaman nyeri lambung berhubungan dengan peradangan pada mukosa | Tujuan : rasa nyeri berkurang Kriteria hasil - klien mengatakan rasa nyeri hilang - klien tampak rilek | 1. Prilaku rasa nyeri klien (skala nyeri, lokasi) 2. Lakukan kompres panas pada Area yang nyeri 3. Awasi tanda-tanda vital perhatikan petunjuk non verbal, Mis: gelisah, meringis 4. Dorong penggunaan teknik Relaksasi 5. Beri analgetik sesuai therapi. | R : membantu dalam mengidentifikasi sumber nyeri dan intervensi yang tepat R : Komprtes panas menyebabkan vasodilatasi dan mening katkan sirkulasi pada area nyeri R : Dapat membantu Mengevaluasi pernyataan verbal dan keefektifan interfensi R : Mengembalikan atau menghilangkan rasa nyeri R : Menghilangkan nyeri dan ketidaknyamanan. |
2. | Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anareksia. | Tujuan Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tubuh Kriteria hasil - Makanan Yang diberikan habis | 1. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering 2. Berikan diit sesuai terapi yang dianjurkan 3.Kaji makanan yang disukai klien yang tidak bertentangan dengan diit 4. Kontrol pemasukan dan pengeluaran makanan 5. Kolaborasi dengan Dr tentang pemberian obat penambah nafsu makan | R : Mengurangi pemenuhan lambung dan rangsangan muntah dapat dihindarkan R : Akan dapat mengubah tingkat kebutuhan nutrisi R : Memperhatikan dan memberi- klien R : Mengetahui jumlah pemasukan dan pengeluaran makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh R: Dapat menanbah nafsu makan Klien |
3. | cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya | Tujuan : cemas berkurang Kriteria hasil - Klien tidak cemas lagi - Wajah rilek | 1. Bina hubungan baik dan saling percaya dengan klien 2. Identifikaai penyebab kecemasan klien 3. Beri penjelasan secara singkat dan jelas tentang penyakitnya 4. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya 5. Anjurkan keluarga untuk selalu dekat dengan klien | R : Diharapkan klien dapat mengungkapkan perasaan- nya dengan bebas sehingga klien merasa lebih aman R : Memudahkan tindakan perawatan selanjutnya R : Diharapkan klien dapat mengerti tentang keadaan penyakitnya R : Diharapkan klien dapat mengekpresikan perasaanya emosi yang menganjal dan membantu mengurangi kecemasan R : dorongan yang terus menerus menolong klien untuk mendorong dirinya dan mengurangi kecemasan |
1.2.4 Implementasi
Setelah rencana keperawatan disusun langkah selanjutnya adalh menerapkan dalam tindakan keperawatan yang nyata untuk mencapai hasil yang diharapkan guna memenuhi kebutuhan klien. Tindakan keperawatan ini dapat dilakukan secara mandiri atau bekerjasama dengan tim kesehatan.
1.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan. Keberhasilan keperawatan dimulai dari tercapainya kriteria yang ditetapkan dalam tujuan keperawatan. Jika kriteria yang telah ditetapkan tidak tercapai maka tugas perawat selanjutnya adalah melakukan pengkajian kembali rencana tindakan yang telah ditentukan.
ada gak pengkajian untuk gastritis
BalasHapuscheck these guys out replica gucci Read More Here Louis Vuitton replica Bags go to website best replica bags online
BalasHapusfrom this source site internet click over here additional resources buy replica bags online
BalasHapus