Mengenai Saya

Foto saya
sumaterabarat, Indonesia
Perawat diruangan Neurologi rumah sakit stroke nasional bukittinggi dan sebagai dosen tetap di salah satu Prodi Keperawatan di salah satu Stikes di bukittinggi

Rabu, 26 Januari 2011

Asuhan keperawatan Gastritis


BAB I
TINJAUAN TEORITIS

1.1 Konsep Dasar
      1.1.1 Pengertian
Gastritis adalah : Suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat                                                                                            
                                               Akut, kronik, local yang dapat mengganggu gaster
                                               (soeparman)
                Gasritis adalah : Proses Inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa         Lambung (hirlan 1993).
Gastritis adalah : inflamasi dari mukosa lambung  (Arif Mansjoer, 1999).

      1.1.2 Anatomi dan Fisiologi
Gaster merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigasterium. Bagian atas gaster terdiri dari fundus yang berhubungan dengan esofhagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diafragma didepan pancreas dan limpa, menempel disebelah kiri fundus.
1.1.2.1 Bagian gaster terdiri dari :
1. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri ostium kardium dan     biasanya penuh berisi gas.
2. Korpus ventrikulli, setinggi ostium kardium , suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura  minor.
3. Antrum pylorus, bagian lambung yang berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pylorus.
4. Kurvatura minor, terdapat disebelah kanan lambung, terbentang dari osteum kardiak sampai ke pylorus.
5. Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor, terbentang dari sisi kiri osteum kardiak melalui fundus ventrikulli menuju kekanan sampai ke pylorus inferior. Ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.
6. Osteum kardiak, merupakan tempat esophagus diamana bagian abdomen masuk keg aster. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik .

1.1.2.2 Susunan lapisan dari dalam ke luar, terdiri dari :
1. Lapisan selaput lendir, apabila gaster dikosongkan, lapisan ini akan berlipat – lipat yang  disebut rugae.
2. Lapisan otot melingkar ( muskulus aurikularis )
3. Lapisan otot miring ( muskulus obligus )
4. Lapisan otot panjang ( muskulus longitudinale )
5. Lapisan jaringan ikat / serosa ( peritoneum ).
Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. Bila melihat makanan atau mencium bau makanan, maka sekresi lambung akan terangsang .
Rasa makanan merangsang sekresi lambung karena kerja syaraf menimbulkan rangsangan kimiawi yang menyebabkan dinding gaster melepaskan hormon yang disebut sekresi gatah lambung. Getah lambung dihalangi oleh sistem syaraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu gangguan emosi seperti marah dan rasa takut.
1.1.2.3 Fungsi Gaster
1. Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung .
2. Getah cerna lambung yang dihasilkan :
a. Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino ( albumin dan pepton ).
b. Asam garam ( HCL ), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai antiseptik dan disenfektan serta membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
c. Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen ( kasenogen dan protein susu )
d. Lapisan lambung jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang merangsang sekresi getah lambung.(Syaifuddin, 2006).
        

1.1.2.4 Klasifikasi Gasritis
 -Gasritis Akut
Erosi dan perdarahan akibat faktor agresif atau gangguan sirkulasi akut mukosa
          lambung  yang bersifat jinak dan dapat sembuh sendiri atau penyakit yang 
          datang secara tiba-tiba dan langsung dapat direspon oleh sistem imun dalam
           tubuh.
 -Gasritis Kronik
Gastritis  yang ditandai dengan atropi progresif epitel kelenjer disertai kehilangan sel parikal dan chief sel akibat produksi asam klorida pepsin dan faktor instrinsik menurun, dinding lambung menjadi tipis dan mukosa mempunyai permukaan yang rata (Tambunan,gani w 1994 ).
1.1.2.5 Komplikasi
§  Perdarahan saluran cerna bagian atas
§  Ulcus
§  Perporasi
§  Anemia karena gangguan absorbsi vitamin B12

      1.1.3  Etiologi
               Penyebab Gasritis secara umum adalah :
1.1.3.1 Obat-obatan
1.1.3.2 Alkohol
1.1.3.3 Gangguan sirkulasi mukosa lambung
1.1.3.4 Strees
1.1.3.5 Merokok
1.1.3.6 Infeksi bakteri helocogaster pylori yang merupakan organisme gram negative

1.1.4 Tanda dan Gejala
Penyebab gastritis adalah obat analgetik anti inflamasi terutama aspirin; bahan kimia, misalnya lisol; merokok; alkohol; stres fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat; refluk usus lambung (Inayah, 2004, hal : 58).
Gastritis juga dapat disebabkan oleh obat-obatan terutama aspirin dan obat anti inflamasi non steroid (AINS), juga dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti trauma, luka bakar dan sepsis (Mansjoer, Arif, 1999, hal : 492)
1.1.5  Patofisiologi
1.1.5.1Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang mengalami stres akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus) yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia.
Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna. Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi HCl (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah.
Vasodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel mukosa. Hilangnya sel mukosa akibat erosi memicu timbulnya perdarahan.
Perdarahan yang terjadi dapat mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah perdarahan.
1.1.5.2 Gastritis Kronis
Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel dan muncullah respon radang kronis pada gaster yaitu : destruksi kelenjar dan metaplasia.
Metaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel mukosa gaster, misalnya dengan sel desquamosa yang lebih kuat. Karena sel desquamosa lebih kuat maka elastisitasnya juga berkurang. Pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan.


1.1.6 WOC
GASRITIS
      Obat-obatan      alkohol             gangguan sirkulasi       stress      erosi dengan         bahan  
                                                         Mukosa lambung                         regenerasi             kerosif 
   
                                                      
         Masuk kesaluran
                                                  Pencernaan melalui makanan
                                                            Yang terkontaminasi
                                                Terjadi peningkatan asam lambung


 

                                                      
   Terjadi pengikisan dan                         nyeri
Mk : - Rasa nyaman nyeri
 - Cemas
 
                                                Penipisan dinding mukosa lambung

                                            
 Bakteri mudah menempel
                                                             Pada lambung

                                            
            Infeksi                        Terjadi peradangan / infeksi lambung
Mk : - Resiko infeksi

 
 
                                           
   Peningkatan sekresi mukosa lambung
          
                                                   
                                   
Mk : Gangguan rasa nyaman (hipertermi)
 
Mk : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 
                                    Mual                    Muntah          Demam
                                   
                          

1.1.7 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang gastritis adalah :
1.1.7.1 Endoscopi dan Hispatologi
§  Gambaran endoscopi yang ditemui adalah eritema, eksudatif, flat erision, raised erosion, perdarahan, dan edema.
§  Gambaran hispatologi menggambarkan :
ü  Perubahan morfologi misalnya outoimun ? respon adaptif mukosa lambung.
ü  Perubahan degradasi epitel, hyperplasia foveolar, infiltrasi netrofil, hyperplasia sel endokrin, dan kerusakan sel parietal
1.1.7.2 Pemeriksaan laboratorium antaralain :
      • Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL menurun pada klien dengan gastritis kronik.
      • Kadar serum vitamin B12 : Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar vitamin B12 yang rendah merupakan anemia megalostatik.
      • Kadar hemagiobi, hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin.
      • Gastroscopy.
        Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi area perdarahan dan mengambil jaringan untuk biopsi.
 1.1.8 Penatalaksanaan
1.1.8.1 Penatalaksanaan perawatan
§  Bila terjadi pendarahan tindakan konservatif pembilasan air es
§  Diet lambung dengan porsi kecil tapi sering
§  Instruksikan pasien untuk menghindari alkohol.
§  Bila pasien mampu makan melalui mulut diet mengandung gizi dianjurkan
§  Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral
§  Bila perdarahan terjadi, lakukan penatalaksanaan untuk hemoragi salurangastromfestinal
§  Untuk menetralisir asam gunakan antasida umum.
1.1.8.2 Penatalaksanaan Medis
- Memberikan obat yang ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung
- Berikan antagonis reseptor H2 ( penghambat sekresi asam lambung )
- Memberikan sukralfat
1.2  Asuhan Keperawatan Teoritis
1.2.1     Pengkajian
1.2.1.1   Identitas Klien meliputi :
Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, dll.
   1.2.1.2  Riwayat Kesehatan Klien
§  Riwayat kesehatan dahulu
Perlu dikaji adanya penyakit saluran pencernaan yang bersifat akut atau kronis dan adanya riwayat penyakit lain atau penyakit infeksi
§  Riwayat kesehatan sekarang.
Klien dengan gastritis biasanya mengeluh nyeri pada abdomen sebelah kiri mual dan muntah, klien kelihatan pucat , mata klien cekung dan turgor kulit jelek.
§  Riwayat kesehatan keluarga
Adanya anggota keluarga yang menderita gastritis dan penyakit infeksi lainnya.
1.2.1.5 Data  dasar pengkajian klien
1.       Aktifitas / istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan
Tanda : Takikardia
2.       Sirkulasi
Gejala : Hipotensi atau hipertensi , takikardia, nadi prifer lemah
              warna kulit pucat, sianosis, membrane mukosa berkeringat
3.       Integritas ego
Gejala : Faktor strees akut atau kronis, perasaan tak berdaya.
Tanda : Tanda ansietas, mis: gelisah, pucat, berkeringat.

4.       Eliminasi
Gejala : Perubahan pola defikasi
Tanda : Nyeri tekanan daerah epigastrium, bunyi usus meningkat atau
             Tidak.
5.       Makanan atau cairan
Gejala : Anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak toleran
 terhadap makanan Contoh: makanan Pedas, penurunan berat
  badan.
Tanda : muntah : warna
             membrane mukosa kering, turgor kulit jelek.
6.       Neuro sensori
Gejala : Sakit kepala, kelemahan
             Status mental : tingkat kesadaran dapat terganggu.
7.       Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri epigastrium
             Pancetus : makanan, rokok, alkohol, strees.
Tanda : Wajah berkerut, berhati- hati pada daerah yang sakit.
8.       Keamanan
Gejala : Alergi terhadap obat
Tanda : peningkatan suhu
9.       Penyuluhan / pembelajaran
Penggunaan atau penyalahgunaan obat
(Marlin,Dongoes 2000)



1.2.2     Kemungkinan diagnosa yang muncul
1.2.2.1 Gangguan rasa nyaman: nyeri lambung berhubungan dengan peradangan pada mukosa lambung.
1.2.2.2 Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang.
1.2.2.3 Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya.
1.2.3 Rencana Tindakan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan/ Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
1.
Gangguan rasa nyaman nyeri lambung berhubungan  dengan peradangan pada
mukosa
Tujuan : rasa nyeri berkurang
Kriteria hasil
- klien
   mengatakan
   rasa nyeri
   hilang
- klien
  tampak rilek

1. Prilaku rasa nyeri klien (skala nyeri, lokasi)

2.  Lakukan kompres panas pada
     Area yang nyeri




3. Awasi tanda-tanda vital perhatikan petunjuk non verbal,
      Mis: gelisah,    meringis

4. Dorong penggunaan teknik
    Relaksasi

5. Beri analgetik sesuai therapi.
R : membantu dalam mengidentifikasi sumber nyeri dan  intervensi yang tepat 
R : Komprtes panas   menyebabkan
       vasodilatasi dan mening
       katkan sirkulasi pada area
        nyeri    
R :   Dapat membantu
        Mengevaluasi pernyataan  verbal
         dan keefektifan interfensi

R : Mengembalikan atau
      menghilangkan rasa nyeri

R : Menghilangkan nyeri   dan ketidaknyamanan.
2.
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anareksia.
Tujuan Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tubuh
Kriteria hasil
- Makanan
 Yang diberikan   habis
1. Berikan makanan   dalam porsi
      kecil tapi sering


2. Berikan diit sesuai terapi yang dianjurkan
3.Kaji makanan yang disukai klien yang tidak bertentangan dengan diit


4. Kontrol pemasukan
    dan pengeluaran  makanan



5. Kolaborasi dengan Dr tentang
      pemberian obat penambah nafsu
    makan

R : Mengurangi pemenuhan
       lambung dan rangsangan
        muntah dapat    dihindarkan
R : Akan dapat mengubah tingkat kebutuhan nutrisi
    R : Memperhatikan dan  memberi-
          kan makanan yang disukai 
          klien

    R : Mengetahui jumlah pemasukan
          dan pengeluaran makanan
          sesuai dengan kebutuhan tubuh
R: Dapat menanbah nafsu makan
        Klien
3.
cemas berhubungan
    dengan kurang
    pengetahuan tentang
   penyakitnya
Tujuan : cemas
 berkurang
Kriteria hasil
- Klien tidak
   cemas lagi
- Wajah rilek
1. Bina hubungan baik dan saling
    percaya dengan klien


2. Identifikaai penyebab kecemasan
    klien
 3. Beri penjelasan secara singkat dan
    jelas tentang penyakitnya
  4. Berikan kesempatan pada klien
    untuk mengungkapkan
    perasaannya
   
          
5. Anjurkan keluarga untuk selalu
    dekat dengan klien


R : Diharapkan klien dapat
mengungkapkan perasaan-
nya dengan bebas sehingga
          klien merasa lebih aman
R : Memudahkan tindakan
          perawatan selanjutnya 
  R : Diharapkan klien dapat
          mengerti tentang keadaan
          penyakitnya
R : Diharapkan klien dapat
          mengekpresikan  perasaanya
          emosi yang menganjal
          dan membantu mengurangi kecemasan
   R : dorongan yang terus
          menerus menolong klien
          untuk mendorong dirinya
          dan mengurangi kecemasan


1.2.4 Implementasi
Setelah rencana keperawatan disusun langkah selanjutnya adalh menerapkan dalam tindakan keperawatan yang nyata untuk mencapai hasil yang diharapkan guna memenuhi kebutuhan klien. Tindakan keperawatan ini dapat dilakukan secara mandiri atau bekerjasama dengan tim kesehatan.

1.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan. Keberhasilan keperawatan dimulai dari tercapainya kriteria yang ditetapkan dalam tujuan keperawatan. Jika kriteria yang telah ditetapkan tidak tercapai maka tugas perawat selanjutnya adalah melakukan pengkajian kembali rencana tindakan yang telah ditentukan.






3 komentar: